Apa yang dimaksud bunga flat? Dan apa yang dimaksud dengan bunga efektif? Mari kita bahas satu per satu.
1. BUNGA FLAT
Cara cara perhitungan bunga hutang flat adalah cara yang paling gampang, oleh karena itu banyak digunakan di berbagai instansi keuangan. Sayangnya cara perhitungan seperti ini sangatlah merugikan peminjam uang. Mengapa? Karena bunga dihitung secara rata dari nilai total hutang, tanpa peduli terhadap nilai pokok hutang yang telah dibayarkan. Nantinya kita akan dapat melihat hal ini dari ilustrasi hutang.
Sebagai contoh kasus, misalkan kita hendak meminjam uang dari bank untuk membeli mobil (KKB). Nilai hutang yang hendak kita pinjam adalah Rp. 120.000.000 dengan tingkat suku bunga 6% flat dan tenor 2 tahun.
Cara perhitungannya gampang. Total bunga yang harus kita bayar adalah 6% dikalikan jangka waktu 2 tahun dan dikalikan dengan nilai hutang Rp. 120.000.000. Total bunga adalah
= Rp. 120.000.000 * 6% * 2
= Rp. 14.400.000.
Total bunga ini ditambahkan dengan nilai hutang akan menjadi
total angsuran yang harus kita bayar, yaitu :
= Rp. 120.000.000 + Rp. 14.400.000
= Rp. 134.400.000
Total angsuran ini tinggal kita bagikan ke jumlah periode pembayaran. Karena kita mengangsur hutang secara bulanan, artinya periode pembayaran adalah 2 x 12 = 24 kali. Maka nilai angsuran per bulannya adalah :
= Rp. 134.400.000 / 24
= Rp. 5.600.000
Tabel ilustrasi bunga flat dapat dilihat di bawah ini:
-----------------------------------------------------------
|Per | Pokok Hutang | Bunga | Angsuran | Sisa Hutang |
-----------------------------------------------------------
| 0 | | | | 120.000.000 |
| 1 | 120.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 115.000.000 |
| 2 | 115.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 110.000.000 |
| 3 | 110.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 105.000.000 |
| 4 | 105.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 100.000.000 |
| 5 | 100.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 95.000.000 |
| 6 | 95.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 90.000.000 |
| 7 | 90.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 85.000.000 |
| 8 | 85.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 80.000.000 |
| 9 | 80.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 75.000.000 |
| 10 | 75.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 70.000.000 |
| 11 | 70.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 65.000.000 |
| 12 | 65.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 60.000.000 |
| 13 | 60.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 55.000.000 |
| 14 | 55.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 50.000.000 |
| 15 | 50.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 45.000.000 |
| 16 | 45.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 40.000.000 |
| 17 | 40.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 35.000.000 |
| 18 | 35.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 30.000.000 |
| 19 | 30.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 25.000.000 |
| 20 | 25.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 20.000.000 |
| 21 | 20.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 15.000.000 |
| 22 | 15.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 10.000.000 |
| 23 | 10.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 5.000.000 |
| 24 | 5.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | LUNAS |
-----------------------------------------------------------
Dari tabel ilustrasi diatas kita dapat melihat bahwa bunga yang dibayarkan setiap bulannya selalu bernilai Rp. 600.000. Oleh karena itulah cara perhitungan ini disebut bunga flat, karena nilai bunganya selalu rata.
Kembali ke pernyataan saya pada penjelasan awal bunga flat, mengapa cara perhitungan bunga flat merugikan peminjam uang? Jawabannya bisa dilihat dari tabel ilustrasi diatas.
Setiap bulannya peminjam uang harus membayar angsuran sebesar Rp. 5.600.000. Angsuran ini terdiri dari bunga sebesar Rp. 600.000 dan angsuran pokok sebesar Rp. 5.000.000. Dengan membayar angsuran pokok berarti nilai pokok dari hutang tersebut berkurang sebanyak Rp. 5.000.000 setiap bulannya.
Sayangnya pengurangan nilai pokok hutang tidak disertai dengan pengurangan nilai bunga. Tentunya hal ini akan merugikan peminjam uang di periode-periode berikutnya. Kita dapat perhatikan di dalam tabel bahwa setelah mengangsur setahun, nilai pokok hutang tinggal Rp. 60.000.000 (periode 13).Namun nilai bunganya tetap Rp. 600.000.
Bila kita bandingkan nilai pokok pokok hutang terhadap nilai bunga, maka tingkat suku bunganya menjadi:
= Rp. 600.000 / Rp. 60.000.000
= 10%
Loh, kok tingkat suku bunganya menjadi 10%? Padahal tadi katanya hanya 6%? Nah, perhitungan 6% itu adalah dihitung dari nilai total hutangnya yaitu Rp. 120.000.000. Tidak pedulu berapapun sisa hutang kita. Jadinya kalau sisa hutang kita tinggal sedikit, kita akan rugi sekali karena tingkat suku bunganya menjadi tinggi.
2. BUNGA EFEKTIF
Cara perhitungan bunga efektif lebih fair baik bagi pihak bank maupun bagi pihak peminjam uang. Dengan menggunakan cara perhitungan ini, maka bunga dihitung dari nilai pokok hutang, bukan dari nilai total pinjaman, sehingga nilai bunga semakin lama akan semakin berkurang seiring dengan pembayaran untuk pokok hutang.
Sebagai contoh kasus, misalkan kita hendak meminjam uang dari bank untuk membeli mobil (KKB). Nilai hutang yang hendak kita pinjam adalah Rp. 120.000.000 dengan tingkat suku bunga 11% efektif dan tenor 2 tahun.
Perhatikan bahwa dalam contoh kasus kedua, nilai total hutang dan tenor adalah sama dengan kasus pertama. Tingkat suku bunganya berbeda hampir dua kali lipat. Pada kasus pertama kita tingkat suku bunga adalah 6% flat, sedangkan pada kasus kedua tingkat suku bunga adalah 11% efektif.
Cara perhitungan nilai angsuran untuk bunga efektif terlalu sukar untuk dijelaskan disini. Apabila kita menggunakan rumus PMT pada Excel, maka kita akan mendapatkan bahwa nilai angsuran bulanannya adalah Rp. 5.592.941. Nilai angsuran bulanan dalam kasus ini lebih murah Rp. 7.059 dibandingkan kasus sebelumnya.
Berikut adalah tabel ilustrasi untuk kasus kedua:
-----------------------------------------------------------
|Per | Pokok Hutang | Bunga | Angsuran | Sisa Hutang |
-----------------------------------------------------------
| 0 | | | | 120.000.000 |
| 1 | 120.000.000 | 1.100.000 | 5.592.941 | 115.507.059 |
| 2 | 115.507.059 | 1.058.815 | 5.592.941 | 110.972.934 |
| 3 | 110.972.934 | 1.017.252 | 5.592.941 | 106.397.245 |
| 4 | 106.397.245 | 975.308 | 5.592.941 | 101.779.612 |
| 5 | 101.779.612 | 932.980 | 5.592.941 | 97.119.652 |
| 6 | 97.119.652 | 890.263 | 5.592.941 | 92.416.974 |
| 7 | 92.416.974 | 847.156 | 5.592.941 | 87.671.189 |
| 8 | 87.671.189 | 803.653 | 5.592.941 | 82.881.901 |
| 9 | 82.881.901 | 759.751 | 5.592.941 | 78.048.712 |
| 10 | 78.048.712 | 715.447 | 5.592.941 | 73.171.218 |
| 11 | 73.171.218 | 670.736 | 5.592.941 | 68.249.013 |
| 12 | 68.249.013 | 625.616 | 5.592.941 | 63.281.688 |
| 13 | 63.281.688 | 580.082 | 5.592.941 | 58.268.830 |
| 14 | 58.268.830 | 534.131 | 5.592.941 | 53.210.020 |
| 15 | 53.210.020 | 487.759 | 5.592.941 | 48.104.838 |
| 16 | 48.104.838 | 440.961 | 5.592.941 | 42.952.859 |
| 17 | 42.952.859 | 393.735 | 5.592.941 | 37.753.653 |
| 18 | 37.753.653 | 346.075 | 5.592.941 | 32.506.787 |
| 19 | 32.506.787 | 297.979 | 5.592.941 | 27.211.826 |
| 20 | 27.211.826 | 249.442 | 5.592.941 | 21.868.327 |
| 21 | 21.868.327 | 200.460 | 5.592.941 | 16.475.846 |
| 22 | 16.475.846 | 151.029 | 5.592.941 | 11.033.934 |
| 23 | 11.033.934 | 101.144 | 5.592.941 | 5.542.138 |
| 24 | 5.542.138 | 50.803 | 5.592.941 | LUNAS |
-----------------------------------------------------------
Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa bunga semakin lama akan semakin kecil, karena bunga dihitung dari nilai pokok hutang yang semakin dibayar akan menjadi semakin kecil.
Dengan cara perhitungan seperti ini, biasanya hutang menjadi lebih fleksibel dalam arti misalkan saja dalam suatu saat sebelum periode 24 bulan tersebut berakhir, ternyata peminjam uang memiliki uang lebih (misalkan saja mendapatkan bonus atau THR) dan ingin membayar angsuran lebih besar daripada angsuran bulanan Rp. 5.592.941, biasanya bank akan memperbolehkan hal tersebut.
Peminjam uang bahkan diperbolehkan untuk langsung melunasi hutang. Misalkan saja pada periode 16, peminjam uang hendak melunasi hutangnya, maka peminjam uang dapat membayar sebesar pokok hutang ditambahkan bunga pada periode tersebut:
= Rp. 48.104.838 + Rp. 440.961
= Rp. 48.545.799
Lain halnya dengan cara perhitungan tingkat suku bunga flat, bank tidak akan mengijinkan pembayaran angsuran yang berbeda dari tabel ilustrasi, karena keuntungan yang akan didapat oleh pihak bank justru berada di periode belakang.
Dalam analisa lebih lanjut, apabila kita menjumlahkan total bunga dari kedua puluh empat periode dalam tabel ilustrasi diatas, maka kita akan mendapatkan nilai total bunga sebesar Rp. 14.230.574. Nilai yang hampir sama dengan nilai total bunga flat dalam kasus pertama, yaitu Rp. 14.400.000.
Hal ini menunjukkan bahwa dari kedua kasus dengan nilai total hutang yang sama-sama Rp. 120.000.000,- dan tenor yang sama-sama 2 tahun, tingkat suku bunga flat 6% akan menghasilkan bunga yang sama dengan tingkat suku bunga efektif 11%.
Artinya? Kembali lagi ke pertanyaan pertama dari artikel ini. Apabila Anda ditawarkan hutang dengan tingkat suku bunga 6%, apakah bunga ini murah atau mahal? Jawabannya adalah tergantung apakah suku bunga itu flat, atau efektif. Bila ternyata suku bunga 6% flat, artinya MAHAL. Sedangkan suku bunga 6% efektif, artinya MURAH.
Tingkat suku bunga yang beredar di pasaran saat ini (Mei 2011) adalah sekitar 5-6% untuk bunga flat dan 10-12% untuk bunga efektif. Tentunya bila Anda bisa mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih murah daripada pasaran akan semakin bagus.
Sekian dulu pembahasan cara perhitungan bunga hutang dalam kesempatan kali ini. Semoga penjelasan ini dapat lebih membuka wawasan kita mengenai hutang.
Semoga bermanfaat,
Artikel yang mungkin ingin anda baca :
Pembayaran Google Adsense dengan Western Union - Ingin tahu bagaimana cara pembayaran Google Adsense lewat Western Union Quick Cash? ..
Bisnis Google adsense bikin semangad - Google adsense sudah tidak asing lagi bagi para pencari dollar di internet...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar